Rabu, 15 Mei 2013

SOAL-SOAL DAN JAWABAN SISTEM PENGISIAN

1.      Supriadi
a.       Berapa jumlah tegangan arus yang dihasilkan alternator?
Jawab:
Tegangan yang dihasilkan alternator adalah 13-14 volt.
b.      Dampak pada alternator bila tegangan lebih dan kurang?
Jawab:
Dampak bila teganganyang dihasilkan rendah pada alternator adalah daya yang dihasilkan kurang, sehingga pekerjaan sistem pengisian tidak berjalan dengan sempurna. Sedangkan bila tegangan yang dihasilkan terlalu tinggi maka akan terjadinya kerusakan pada baterai terutama.

2.      Mabel Xander N.
Apa yang dilakukan untuk mengecek regulator rectifier pada massa body agar tidak terjadi masalah?
Jawab:
Cara pertama lihat lampu headlamp raja, jika headlamp Raja tidak terang, bisa jadi salah satu penyebabnya kiprok anda sudah kurang bekerja maksimal ato lemot. Anda bisa mengakalinya dengan melepas batasan arus di kiprok (kabel putih=charging ACCU) tetapi bohlam headlamp standar harus diganti dengan yang lebih besar watt-nya agar tetap kuat pada arus besar pada saat putaran mesin tinggi. Anda juga bisa memasang saklar di stang ato memodifikasi fungsi saklar standar King di stang anda agar mudah untuk memutus & dan menyabung (on/off) fungsi charging ACCU yang sangat banyak memakan arus, sehingga fungsi instrument, klakson, sign dll tetap bisa bekerja. Kalo anda butuh untuk menggunakan lampu sign ato klakson tinggal swicth chargingnya dihidupkan setelah itu bisa dimatikan tergantung kebutuhan anda. Soalnya bisa pusing kalo diberhentikan polisi lalu instrument seperti lampu sign, taillamp, klakson kita gak nyala.


3.      Yudi Krisdianto
Apa fungsi dari regulator rectifier selain penyearah arus?
Jawab:
Fungsi lain dari rectifier adalah sebagai pengubah arus AC menjadi arus DC. Diode digunakan karena baterai yang digunakan sebagai penampung tegangan hanya bisa diisi kembali (charge) dengan arus yang sejenis yaitu arus DC, sedangkan lilitan stator justru menghasilkan arus AC. Sifat semikonduktor yang unik mampu merubah arus AC menjadi arus DC sehingga alternator mampu mengisi kembali tegangan baterai.

4.      Janrico O.S
Mengapa diode mengubah arus AC ke DC dan bagaimana caranya?
Jawab:
Alasan mengapa diode mengubah arus AC ke DC adalah ‘penyearah’ dibuat dari diode, dimana diode digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Caranya adalah dengan menggunakan prinsip penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier) dan penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier).

5.      Fatur R.
Apa bahan utama dari brush?
Jawab:
Bahan utama dari brush adalah karbon.

6.      Lorentius
Cara kerja masing-masing komponen sistem pengisian dari baterai sampai ke baterai lagi!
Jawab:
A.   Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati 

Bila KK diputar pada posisi ON, arus dari battry akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil. Pada waktu yaang sama, arus battry juga mengalir ke lampu pengisian (CHG) dan akibaatnya lampu jaadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut:
a.    Arus yang ke field coil
Terminal (+) battrey   -  fusibel link  -   kunci kontak (IG switch)  -  sekring  -   terminal IG regulator  -  poin PL1  -  poin PL0  -  terminal F regulator  -   terminal F altenator  -  brush  -  slip ring  -  rotor coil  -  brush  -  terminal E alternator  -  massa  body.
Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagneten yang seharusnya arus ini disebut arus medan (field corrent).
b.    Arus ke lampu charge
Terminal (+) bateray  -  fusibel link  -  kunci kontak IG (IG sekring)  -  lampu CHG  -  terminal L regulator  -  titik kontak P0  -  titik kontak P1  -   terminal E regulator  -  massa bodi.
Akibatnya lampu change akan menyala.

B.   Cara kerja mesin dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.
Sudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/ voltage dibangkitkan dalam stator coil, dan tegangan neutral dipergunakan untuk voltage relay.karena itu lampu change jadi mati. Pada waktu yang sama tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field corrent) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator. Deminkian salah satu arus medan akan lewat menembus arus tidak menembus R, tergantung pada keadaan tititk control PL0.

Catatan:
Bila gerakan P0 dari voltage relay, membuat hhubungan dengan titik kontak P2. Maka pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian teganganya sama. Sehingga arus tidak mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing pristiwa sebagai berikut:
a)    Tegangan neutral
Terminal N alternator  -  terminal N regulator  -  magnet coil dari voltage relay  -  terminla E regulator  -  massa body.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relayakan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik P0 dari P1 dan selanjutnya  P0 akan bersatu dengan Pdengan demikian lampu pengisian jadi mati.
b)    Tegangan yang keluar (output voltage)
Terminal B alternator  -  terminal B regulator  -  titik kontak P2  -  titik kontak P0  -  maagnet coil dari voltage regulator  -  terminal ER regulator  -  massa body.
Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak (point) PL0.
Dalam hal ini PL0 akan tertarik dari PLsehingga pada kecepatan serdang PLakan mengambang (seperti terlihat dalam gambar di atas).
c)    Arus yang ke field (field current)
Terminal B altenator  -  IG switch  -  fuse  -  teminal IG regulator  -  poin PL1  -  poin PL0  -  resistor R  -  teminal F regulator  -  terminal F alternator  -  rotor coil  -  terminal E alternator  -  massa body.
Dalam hal ini jumlah arus / tegangan Yng masuk rotor coil bias melalui 2 saluran.
Ø  Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL0 dari PL1, maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor. Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coilpun kecil (berkurang).
Ø  Sedangkan kalau kemagnetan pada voltage regulator lemah dan PLtidak tertarik dari PL1  maka arus yang ke rotor coil akan tetap melalui point PL1  poin PL0. Akibatnya arus tidak melalui resistor dan arus yang masuk ke rotor coil akan normal kembali.
d)    Output corrent
Terminal B alternator  -  batray dan beban  -  massa body.
C.   Cara kerja mesin dari kecepatan sedang ke kecepatan tinggi

Bila putarn mesin bertambah, voltage yang dihasilkan oleh kumparan stator naik. Dan gaya tarik dari kemagnetankumparan voltageregulator menjadi lebih kuat.
Dengan gaya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus (intermittenly). Dengan kata lain, gerakan titik kontak PL0 dari voltage regulator kadang-kadang membuat hubungan dengan kontak PL2.

Catatan:
Bika gerakan titik kontak PL0 pada pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL2, field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga, point P0 dari voltange relay tidak akan terpisah dari point P2, sebab tegangan neutral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya adlah sebagai berikut:
                                      I.        Voltage neutral (tegangan netral)
Terminal N alternator  -  terminal N regulator  -  magnet coil dari voltage relay  - terminal E - regulator  -   massa body.
Arus ini juga sering disebut neutral voltage.
                                    II.        Out put voltage
Terminal B alternator  -    terminal B regulator  -    point P2  -  point P0  - magnet coil dari N regulator  -   terminal E regulator.
                                   III.        Tidak ada arus ke field current
Terminal B alternator  -   IG switch  -   fuse  -   terminal IG regulator  -   resistor  -   terminal F regulator  -   terminal F alternator  -   rotor coil  -   atau  -   poin PL0  -  poin P2  -  ground  -   terminal E alternator  -   massa.
Bila arus resistor  mengalir terminal F regulator  rotor coil massa. Akibatnya arus yang ke rotor ada. Tapi kalau PL0nempel PL2 maka arus mengalir ke massa, sehingga yang ke rotor coil tidak ada.
                                  IV.        Output current  
                          Terminal B alternator  -   battray  -   massa.



7.      Firly
a.       Proses AC-DC pada stator!
Jawab:
Pada generator listri AC ini terdapat 2 buah stator. Kutub - kutub magnet yang berlawanan saling dihadapkan sehingga diantara kedua kutub magnet tersebut dihasilkan medan magnet. Di alam medan magnet tersebut terdapat kumpran yang mudah berputar pada porosnya. Karena kumparan selalu berputar, maka jumlah gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan juga selalu berubah - ubah. Sifat dari arus listrik yang dihasilkan oleh generator listrik AC ini  berjenis bolak - balik dengan bentuk seperti gelombang; amplitudonya bergantung pada kuat medan magnet, jumlah lilitan kawat, dan luas penampang kumparan; serta frekuensi gelombangnya sama dengan frekuensi putaran kumparan.

Cara kerja generator listrik DC mirip dengan cara kerja generator listri AC. Yang membedakan hanya pada generator listrik DC ini  menggunakan sebuah cincin belah atau yang biasa disebut dengan komutator di bagian outputnya. Komutator ini memungkinkan arus listrik induksi yang dialirkan ke rangkaian listrik berupa arus listri DC meskipun kumparan yang berada di dalamnya menghasilkan arus listrik AC.
b.      Mengapa ujung kabel kumparan dijadikan satu?
Jawab:
Tujuannya adalah sebagai penyearah arus AC yang bekerja dengan maksimal.

8.      Uzli
Ciri-ciri pengisian baik selain dilihat dari lampu CHG?
Jawab:
Aki soak dan banjir.
Setelah dipakai beberapa kali start tidak kuat. Setelah dipancing mau hidup tetapi setelah hidup lama tetap tidak bisa dipakai start. Ada dua kemungkinan altenatornya rusak atau akinya yang rusak. Pastikan dulu aki baik. Caranya aki di cas diluar dan pakai untuk menghidupkan mesin. Kalau mesin hidup dan  besoknya start mesin tidak mau hidup, tandanya akinya perlu ganti. 


9.      Aan Desi
a.       Perbedaan AC dan DC pada sistem pengisian?
Jawab:
Perbedaan sistem AC dan sistem DC ada di komponen dan cara kerja sepul dan kiproknya. Untuk motor yg menggunakan sistem AC, sepulnya biasanya terdiri dari dua bagian, sepul pengisian dan sepul lampu, sementara kiproknya juga terbagi atas 2 jalur, jalur pengisian dan jalur lampu. Untuk motor yg menggunakan sistem DC, biasanya komponen sepulnya merupakan 1 bagian utuh, yang semua kumparannya digunakan untuk sistem pengisian. kiproknya pun hanya meregulasi 1 jalur, yaitu jalur pengisian saja. Perbedaan komponen dan cara kerja sepul dan kiprok pada sistem AC dan DC menyebabkan perbedaan di cara kerja lampu, terutama lampu depan. di motor dengan sistem AC, lampu motor akan redup-terang tergantung putaran mesin, makin tinggi putaran mesin maka arus yg dihasilkan sepul makin besar dan lampu pun makin terang. sementara itu di motor dengan sistem DC lampu depan motor bisa menyala stabil tanpa terang-redup karena arusnya diambil dari aki.

Selain itu, ada juga komponen pengapian yang menggunakan sistem full-AC, sistem full-DC, maupun hybrid antara keduanya. untuk yg sistemnya full AC biasanya lebih bagus di putaran tingginya karena tegangan yg diterima dan dihasilkan CDI juga semakin besar seiring semakin tingginya putaran mesin. Untuk CDI full DC (biasa disebut DC-CDI) biasanya dirancang untuk mengejar efisiensi konsumsi bensin terbaik karen pangapiannya konstan, pengaturannya diatur dari komponen yg memiliki memori yg menyimpan data dan set aturan diantaranya untuk rpm A pengapiannya A derajat, rpm B pengapiannya B derajat, dst. Untuk CDI sistem hibrid, biasanya untuk rpm rendah mengandalkan arus dari aki (konstan, sistem DC) untuk mengejar efisiensi, tapi saat mesin memasuki rpm tinggi CDI akan dipasok arus dari sepul (variabel, sistem AC) untuk mengejar performa maksimal.

b.      Perbedaan laju arus pada alternator ke regulator pada tegangan tinggi?
Jawab:
Regulator mengatur pengaliran arus ke rotor coil dengan menarik dan membebaskan titik kontak sesuai dengan tegangan yang diberikan ke regulator coil. Pada saat alternator berputar dengan rpm rendah dan tegangan stator coil lebih rendah dari tegangan baterai, titik kontak yang bergerak akan berhubungan dengan P1, sehingga arus dari baterai akan mengalir ke rotor coil melalui P. dalam hal ini, jika alternator berputar dengan rpm tinggi, tegangan pada stator coil naik melebihi tegangan baterai, tegangan ini dialirkan ke regulator coil sehingga oleh kekuatan tarikan yang lebih besar maka P1 akan terputus.

Pada saat titik kontak menjauhi P1 arus yang ke rotor coil melalui resistor R dan intensitasnya menurun. Jika arus mengalir ke rotor coil berkurang, maka tegangan yang dibangkitkan pada stator coil berkurang dan mengakibatkan gaya tarik pada kumparan menurun sehingga lengan titik kontak akan kembali berhubungan dengan P1. Bila alternator berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi, tegangan yang dibangkitkan oleh stator coil akan naik memperkuat gaya tarik pada regulator coil sehingga menghubungkan titik kontak berhubungan dengan P2. Akibatnya arus yang melalui resistor akan mengalir ke P2 dan tidak ke rotor coil. Pada saat tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil, stator tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil . stator tidak dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga tegangan alternator turun dan hubungan titik kontak P2 terputus. Sekali lagi tegangan alternator akan naik dan lengan kontak akan tertarik.

10.  Reni Yolanda
Alternator tidak menghasilkan arus, apa penyebabnya?
Jawab:
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada altenator, karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah. Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil menyebabkan  kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang dihasilkan altenator  menurun.

11.  Rudini
a.        Apa penyebab baterai mati?
Jawab:
-          Mengemudi dengan jarak pendek
-          Suhu yang ekstrim
-          Perangkat pada mobil
-          Korosi atau karat
-          Usia aki
b.      Cara mengetes altenator?
Jawab:
-          Cara pengujian alternator bag 1, sebagai berikut:

·       Posisikan Multimeter dalam mode DC Volt dan hidupkan mesin mobil anda
·       Periksa tegangan/voltase baterai dengan cara tempelkan Lead merah di pull baterai (+) dan Lead hitam di pull baterai (-)
·       Multimeter anda akan menampilkan salah satu dari dua hasil berikut:
Ø  Normal 13.5 - 14.5 Volt DC
Ø  Atau 12.5 kebawah saat mesin hidup
·         Langkah berikutnya akan menyebabkan muatan listrik pada Alternator dan selanjutnya akan mengkonfirmasi bahwa pengisian itu baik atau tidak. Anda harus menghidupkan setiap aksesories  di dalam kendaraan, nyalakan A/C atau heater yang tinggi, hidupkan whiper kaca depan, nyalakan lampu depan, hidupkan semua aksesories yang berhubungan dengan listrik baik didalam mobil maupun diluar mobil
·         Saat anda menghidupkan semua aksesories, perhatikan pembacaan tegangan pada multimeter. Ini yang akan terjadi, anda akan mendapatkan salah satu dari dua hasil berikut:
Ø  Multimeter akan menunjukkan 13,5 - 14,5 Volt DC. Itu berarti Alternator dalam kondisi bagus
               dan normal
Ø  Multimeter akan menunjukkan 12,5 Volt DC dan tegangan ini akan menurun jika anda menyalakan lebih banyak lagi aksesories mobil.
        
-          Pengujian alternator bag. 2
Coba lihat kabel besar yang menempel pada alternator yang dipasang dengan baut adalah salah satu yang memberikan muatan alternator untuk mengisi baterai dan sisanya ke kendaraan. kabel (sirkuit) dilindungi link fusibel inline (sekering tabung) dalam model lama dan fuse plastik (sekering tancep) dimodel baru. Jika sekering putus maka alternator tidak akan mengisi baterai. Fuse ini terletak dikomparasi mesin dan biasanya terletak di solenoid motor starter (coba dilihat pada buku manual kendaraan anda untuk memastikan posisi letak fuse). Test ini akan membantu anda untuk menentukan apakah fuse terbakar/putus atau tidak, dengan tes tahanan (ohm) yang sederhana. Tes ini juga dikenal sebagai Test continuity, ini yang anda harus lakukan:
·           Lepas kabel negatif baterai dari pull baterai (-). tinggalkan kabel positif yang menempel pada pull baterai positif
·           Setelah melepas kabel negatif, posisikan multimeter pada modus tahanan (ohm)
·           Tempelkan Lead hitam pada multimeter ke kabel alternator yang berdiameter besar
·           Dan tempelkan Lead merah ke positif baterai
·           Test ini akan menghasilkan salah satu dari hasil berikut :
Ø  Jika sekering putus maka multimeter akan menunjukan angka 0
Ø  Jika sekering masih bagus/tidak putus, multimeter akan menunjukkan tahanan sebesar 5 ohm atau kurang

12.  Yoleu A.
a.       Berapa arus dan tegangan per putaran pada alternator?
Jawab:
Jumlah arus dan tegangan yang dihasilkan alternator per putaran adalah sekitar 35 sampai 40 ampere.
b.      Medan arus magnet yang dirubah?
Jawab:
arus diubah dari AC menjadi DC


13.  Wisnu H.
a.       Jika lampu indicator hidup terus, apa komponen yang rusak?
Jawab:
Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup adalah tanda terjadi masalah pada sistem pengisian. Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge.Pada prinsipnya pasokan dan kebutuhan listrik harus setara. Energi listrik yang dihasilkan alternator ini harus sesuai dengan beban listrik yang dipakai. Mobil umumnya mempunyai tegangan standar alternator 13 volt hingga 15,2 volt.
Pasokan listrik dari alternator tidak boleh di bawah atau di atas angka tersebut. Jika pasokan listrik di bawah angka standar, maka disebut undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 15,2 volt disebut overcharge.

b.      Ciri pengisian pada baterai kering dan basah dengan benar!
Jawab:
Aki Basah
Aki basah dapat dilihat dari bentuk fisiknya yang dapat terlihat deretan tutup untuk mengisi air pada bagian atasnya, ada juga saluran pernafasan guna membuang uap air dan chasingnya yang transparan berguna untuk melihat permukaan elektrolit yang ada dalam aki yang berisi asam sulfat atau bahasa kimianya H2SO4, sementara bahasa sehari hari disebut aki sir (zout zuur). Ya karena memang aki basah memerlukan perawatan lebih dibanding aki MF (aki kering), jadi kondisi air aki harus selalu dijaga jangan sampai permukaan air berada dibawah tanda  LOWER LEVEL, jika sudah berada pada level bawah maka harus segera ditambah air murni (air aki yang kemasan botol biru) sampai batas UPPER LEVEL yaitu batas paling atas untuk posisi pengisian air. Kondisi air yang kurang dapat menyebabkan aki tidak bekerja secara optimal dan bila di biarkan lama kelamaan aki menjadi rusak. Air aki dapat berkurang dikarenakan oleh pemakaian yang ekstra berat seperti saat starter atau saat pengisian (charging) ditambah suhu dari sekitar mesin yang tinggi, kondisi ini membuat suhu aki meningkat dan air aki akan menguap.  Pemeriksaan berkala untuk menjaga permukaan air mutlak dilakukan misalnya sebulan sekali untuk memeriksa tinggi level air.

Aki Kering
Aki kering atau yang lebih tepatnya adalah aki MF ( aki bebas perawatan ) terlihat dengan bentuk fisiknya berwarna gelap/hitam, pada bagian atasnya bersih tanpa terlihat deretan tutup pengisi air aki, juga tidak ada saluran nafas yang terdapat pada chasingnya. Ada dua jenis aki MF menurut bahan elektrolitnya, yaitu jika membeli aki baru ada yang perlu mengisi terlebih dahulu cairan elektrolitnya sebelum dipakai, pengisian ini dilakukan hanya sekali saja saat aki baru dibeli, dan ada pula yang benar benar kita tidak melakukan apa apa jadi tinggal dipasang saja pada kendaraan. Pada aki MF yang kedua biasanya elektrolitnya berupa gel untuk menghindari dari penguapan cairan. Dengan aki jenis MF ini kita terbebas dari ritual pemeriksaan kondisi permukaan air, paling paling entah 3 atau 4 bulan sekali kita cek serta dibersihkan dari kotoran yang menempel pada terminal positip dan negatip dari aki tersebut supaya kontak penyambungan bekerja optimal. Aki MF mempunyai harga yang lebih tinggi dibanding aki basah, hal ini wajar mengingat teknologi yang digunakannyapun berbeda serta kemudahan  dalam penggunaannya. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan aki MF ini yaitu cara charging atau cara pengisian aki dimana arus pengisian yang baik adalah sepersepuluh dari kapasitas aki. Contohnya Aki dengan kapasitas 5Ah (5 Amper per jam) arus pengisiannya adalah 0.5 Amper selama sekitar 10 jam. Bisa juga dilakukan pengisian dengan cara cepat misalnya ingin sekitar 5 jam saja berarti arus pengisian sebesar 1 Amper. Untuk sistim pengisian dengan cara cepat, charger harus dapat berhenti mengisi secara otomatis apabila kondisi aki telah penuh. Hal ini dilakukan untuk menjaga suhu aki tidak panas, jika suhu aki panas akan berakibat rusaknya aki karena terjadi pengeringan elektrolit dengan cepat atau bila panas sangat berlebihan aki dapat meledak karena aki jenis ini tidak mempunyai saluran pernapasan. Maka pada aki MF pada kemasan biasanya tertulis petunjuk arus pengisian yang dianjurkan. Hal yang berbeda dengan aki basah yang tidak tertulis petunjuk arus pengisiannya.

14.  Budi S.
2 sistem pengisian dan cara kerjanya!
Jawab:
Sistempengisian dengan arusyang ke field coil dan arus lampu ke charge:
a. Arus yang ke field coil
Terminal(+)baterai→fusible link→kunci kontak (IG switch)→sekering→terminal IG regulator→point PL→point PL→terminal F regulator→terminal F alternator→brush→slip ring→rotor coiil→slip ring→brush→terminal E alternator→massa→bodi.
Aibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus ini disebut araus medan (field current).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya lampu charge akan menyala.



15.  Wulan
Jelaskan sistem alur listrik dari alternator!
Jawab:
Bila pada generator DC sebuah penghantar dibentuk “U”, di ujung penghantar dipasang komutator, pada komutator menempel sikat. Sikat “A”  merupakan sikat positip dan sikat “B” adalah sikat negatip, maka pada generator AC (altenator) kedua ujung penghantar dihubungkan ke slip ring dan jenis sikat sudah tidak jelas karena berubah ubah sesuai posisi penghantar.  Saat penghantar diputar maka penghantar tersebut akan memotong medan magnet sehingga menghasilkan induksi elektromagnetik. Arah arus yang dihasilkan akan berubah-ubah, pada posisi (1) arah arus menuju sikat “A”, namun pada posisi (2) arah arus berubah menuju sikat “B”. Perubahan tersebut dapat digambarkan dalam fungsi gelombang sinus.

16.  M. Rino S.
Bagaimana cara melakukan pengujian tanpa beban di terminal B?
Jawab:
a.       menghubungan terminal negatif baterai dengan body motor starter
b.      Menghubungkan terminal positif baterai dengan terminal 30 motor starter (biasanya   baut terminal 30 lebih panjang dibanding dengan baut terminal C)
c.       Sebagai gantinya kunci kontak maka hubungkan terminal 30 dengan terminal
d.      Ketika terminal 30 dihubungkan dengan terminal 50 maka pada plunyer akan terlempar dilanjutkan dengan berputar.
           
17.  Hendri I.
Giagnosis pada stator!
Jawab:
Deteksi dini hubung singkat pada belitan saat motor beroperasi akan mencegah kerusakan berikutnya pada belitan yang saling berdekatan, inti stator, mengurangi biaya reparasi dan memperpanjang usia motor. Oleh karena itu deteksi kerusakan motor induksi mendapat perhatian lebih beberapa tahun belakangan. Hubungan singkat pada belitan menyebabkan penurunan jumlah belitan ekuivalen pada motor. Hal ini menyebabkan penurunan kecepatan dan peningkatan panas pada inti karena penambahan rugi-rugi I2R. Peningkatan panas membuat suhu belitan stator meningkat sehingga berakibat pada penurunan perkiraan umur isolasi belitan. Kegagalan isolasi pada belitan stator akan mengakibatkan tambahan hubung singkat pada belitan tambahan kenaikan temperature, dan semakin memperpendek umur isolasi belitan. Selanjutnya, akan menyebabkan kerusakan pada belitan yang berdekatan bahkan menyebabkan motor gagal beroperasi.

18.  Aji P.
Apabila penggunaan jumlah listrik lebih besar dari alternator akan menyebabkan?
Jawab:
Penggunaan jumlah arus listrik yang lebih besar dari alternator dapat menyebabkan umur alternator menjadi pendek. Adapun baterai ikut rusak.

19.  Trisnu
Jenis alternator berdasarkan konstruksi dan jenis sistemnya serta pemakaiannya di mana?
Jawab:
1.      Alternator tipe A
2.      Alternator tipe B
3.      Alternator tipe M
Alternator tipe A
Ciri-ciri alternator tipe A:
1.      Alternator mempunyai 3 terminal keluar yaitu terminal B, IG dan L.
2.      Pemasangan lampu indicator memerlukan relay.
3.      Terminal yang berhubungan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.
4.      IC Regulator menempel diluar.
5.      IC regulator menggunakan 2 buah transitor.
6.      Sudah jarang digunakan.     
Alternator dengan IC Regulator Tipe A
Alternator tipe B
Ciri-ciri alternator tipe B:

1.      Alternator mempunyai 4 terminal keluar yaitu terminal B, IG , L dan S.
2.      Pemasangan lampu indicator memerlukan relay.
3.      Terminal yang berhubungan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.
4.      IC Regulator berada di dalam frame.
5.      IC regulator terdiri dari rangkaian  A ditambah dengan rangkaian deteksi tegangan (S).   
Alternator dengan IC Regulator Tipe B
Alternator tipe M
ciri-ciri alternator tipe M:
1.      Alternator mempunyai 4 terminal keluar yaitu terminal B, IG , L dan S.
2.      Pemasangan lampu indicator tidak lagi memerlukan relay.
3.      Terminal yang berhubungan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.
4.      IC Regulator berada di dalam frame.
5.      IC regulator merupakan Monolitic Intergrated Circuit (MIC).
6.      Konctruksi lebih kompak, penggantian sikat lebih mudah.

20.  Yasrico A.
Cara kerja baterai kering dan basah dan komponennya!
Jawab:
Aki kering maupun basah memiliki prinsip kerja yang sama termasuk pengisian arusnya. Jadi, substitusi dimungkinkan terjadi namun perlu diperhatikan karakteristik dari peralatan yang menggunakannya dan sistem yang ada.

Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif battery dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut.

Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu: 1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).

21.  Mirwanto
a.       Bagian mana dari regulator yang bekerja?
Jawab:
      Optocoupler merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur feedback yang masuk ke STR / Transistor / IC power pada bagian power supply.
b.      Apa alasan alternator digunakan pada sistem pengisian?
Jawab:
Alternator (arus AC) merupakan salah satu komponen mesin yang mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin diterima melalui sebuah pulley yang memutarkan rotor dan membangkitkan arus bolak-balik pada stator. Arus bolak-balik ini diubah menjadi arus searah oleh diode. Alternator berfungsi menghasilkan arus listrik untuk mengisi baterai dan juga untuk memberikan arus bagi keperluan lain dalam kendaraan bermotor.

22.  Tri S.
a.       Didapat dari mana 12  pada kumpara 3 lilitan?
Jawab:
Jarak antar ujung-ujung permulaan kumparan-kumparan fasa = 2/3 x 180°=120 derajat listrik

b.      Jelaskan kegunaan alternator tester.
Jawab:
fungsi alternator untuk menghasilkan energi listrik dari putaran mesin.





7 komentar:

  1. penyebab sistem pengisian tidak menghasilkan arus dan penyebab regulator tidak berfungsi?

    BalasHapus
  2. coba dicek pada spull dg cara kabel kuning spull ditempelkan pada massa (rangka/blok mesin) sambil dikick stater, apabila tidak ada percikan api berarti spull (alternator) putus, harus diganti atau di spull ulang di tukang spull. regulator yg tdk berfungsi bisa jadi spullnya yg rusak atau kwalitas produknya yg tidak bagus (ganti)

    BalasHapus
  3. Pada saat putaran stasioner lampu indikator charge tidak menyala tapi pada saat putaran tinggi lampu indikator charge menyala.Apa masalahnya, tolong dijelaskan?

    BalasHapus
  4. mau tanya yg agak yimpang dari materi,,pada koil mobil saya itu ada 3 terminal...positip dan negatif dan B...yg B bila tdk disambung apa pengaruhnya pd mobil?trim atas jawabanya

    BalasHapus
  5. Perbedaan laju arus pada alternator ke regulator pada tegangan tinggi?

    BalasHapus
  6. Cara memeriksa kerusakan IC regulator

    BalasHapus
  7. apa dampak pada alternator bila tegangan lebih dan kurang?

    BalasHapus