MAKALAH TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL
OLEH KELOMPOK 3:
Nurul Salamah (06111012014)
Muhamad Indera (06111012016)
Supriadi (06111012017)
Uzlifatul
Jannah (06111012018)
Dewi Sartika (06111012019)
Dosen Pembimbing: Yosep
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012/2013
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia turut memicu pertumbuhan industry otomotif. Antrean BBM bikin jalan
macet (sumber:tribun sumsel 27 april 2013) , membuktikan bahwa pertumbuhan
kendaraan semakin besar. Hal ini tentunya membuktikan bahwa bahan bakar sangat
penting bagi kendaraan dan hal ini juga dapat membuka peluang pasar tenaga
kerja yang luar biasa dalam bidang perbengkelan. Dengan bermodalkan keterampilan
tentang otomotif, maka kita semua atau masyararakat umum diharapkan dapat
meraih peluang tersebut.
Kami menyadari sepenuhnya kesulitan dalam mencari buku panduan teknik
otomotif, khususnya yang kami bahas dalam makalah ini yaitu system bahan bakar
konvensional. Yang menjelaskan mengenai komponen system bahan bakar
konvensional, fungsi, prinsip kerja, kerusakan, penyebab serta catra
mengatasinya.
Kami menyadari sebagai manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan,
maka kritik dan saran bapak pembimbing, teman atau siapa saja yang membaca
makalah ini sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kelompok kami di masa
yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
penulis
Daftar Isi
Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda
motor berfungsi untuk menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran
bahan bakar dan udara dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan
campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai
kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya
(karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.
Bahan bakar mempunyai peran penting
dalam kendaraan, tanpa adanya bahan bakar kendaran tidak mampu berjalan dengan
sendirinya. Kompnen bahan bakar serta sistemlah yang dapat membantu proses
bahan bakar ke ruang bakar.
Kali ini kami membahas system bahan
bakar konvensional karena bagi kami banyak sekali atau umum digunakan
dikalangan masyarakat.
1.
Apakah kendaraan ampu berjaalan dengan
sendirinya tanpa bahan bakar?
2.
Apa saja komponen system bahan bakar
besrta fungsi dan cara kerjanya?
3.
Apa saja penyebab, kerusakan, dan
perbaikannya
Berfungsi untuk menampung bensin dalam kendaraan. Tangki merupakan tempat persediaan bahan bakar. Pada
sepeda mesin yang mesinnya di bawah maka tangki bahan bakar ditempatkan di
belakang, sedangkan mobil yang mesinnya di belakang biasanya tangki bahan bakar
ditempatkan di bagian depan. Kapasitas tangki dibuat bermacam-macam tergantung
dari besar kecilnya mesin. Bahan tangki umumnya dibuat dari plat baja dengan
dilapisi pada bagian dalam dengan logam yang tidak mudah berkarat. Namun
demikian terdapat juga tangki bensin yang terbuat dari aluminium. Tangki bahan
bakar dilengkapi dengan pelampung dan sebuah tahanan geser untuk keperluan alat
pengukur jumlah minyak yang ada di dalam tangki.
Struktur tangki terdiri dari;
a. Tank cap (penutup tangki); berfungsi sebagai lubang masuknya bensin, pelindung
debu dan air, lubang pernafasan udara, dan mejaga agar bensin tidak tumpah jika
sepeda mesin terbalik.
b. Filler tube; berfungsi
menjaga melimpahnya bensin pada saat ada goncangan (jika kondisi panas, bensin akan memuai).
c. Fuel cock (kran bensin); berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bensin
dari tangki dan sebagai penyaring kotoran/partikel debu.
Berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan bensin dari
tangki ke karburator.
Selain itu terdapat pula saluran balik (fuel
return line) yang mengalirkan sisa bensin dari karburator ke tangki bensin.
Fungsi dari saringan bensin adalah untuk menahan kotoran yang
dikandung oleh bensin sebelum masuk ke pompa, jadi tempat saringan ini di
antara baha bakar dan pompa bensin.
- Pompa Bensin (Fuel
Pump)
Pompa
bensin mempunyai tugas memindahkan bahanbakar bensin dari tangki ke karburator
dengan caramengisap bahan bakar bensin dari tangki dan mendesak keluar masuk ke
karburator
- Karburator
Karburator
memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur dengan udara
sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan ( spray).
Fungsi dari karburator adalah:
a. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan
bakar.
b. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
c. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut
sesuai dengan kecepatan dan beban mesin yang berubah-ubah.
Syarat Pembakaran Yang Sempurna:
1. Tekanan Kompresi yang cukup
2. Percikan bunga api yang kuat
3. Campuran udara dan bahan bakar yang tepat
Teori Perbandingan Udara dan bahan bakar
Untuk dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna,
perbandingan bensin dan udara yang ideal adalah 1:14,7 yaitu satu bagian bensin
dicampur 14,7 bagian udara.
Namun, karena mesin bekerja dalam kondisi yang
berbeda, maka diperlukan campuran yang berbeda pula pada setiap kondisi.
Karburator
Berfungsi untuk mencampur bensin dan udara dalam
bentuk kabut dan dalam jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin.
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur
dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan
( spray).
Fungsi dari karburator adalah:
a. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan
bakar.
b. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
c. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut
sesuai dengan kecepatan dan beban mesin yang berubah-ubah.
Sistem-Sistem yang ada di Karburator:
1. Sistem Pelampung (Float System)
Berfungsi untuk menjaga agar permukaan bahan
bakar dalam ruang pelampung selalu konstan (tetap)
2. Sistem stasioner dan kecepatan rendah
(Stationary and low speed system)
Berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakar
yang tepat pada saat throttle valve terbuka sedikit yaitu ketika mesin berputar
stasioner dan rendah
a.
Prinsip kerja karburator
Karburator
memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur dengan udara
sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan ( spray).
Pada gambar dibawah ini diterangkan prinsip dari penyemburan. Sebagai akibat
dari derasnya tiupan angin di (a), suatu kondisi vacum (tekanan dibawah
atmosfir) terjadi di (b).
Perbedaan tekanan antara vacum dan atmosfir udara di (c) mengakibatkan semburan
terjadi pada gasoline (b). Berdasarkan proses ini, maka semakin cepat aliran
udara (a) mengakibatkan semakin besar vacum yang terjadi pada (b), dan semakin
banyak gasoline yang disemprotkan / disemburkan
b.
Aturan Kerja Karburator.
Bahan
bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Bahan bakar berupa
bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya mudah terbakar dan di alirkan
keruang bakar. Dengan kata lain, karburator bekerja sesuai aturan sebagai
Berikut :
► Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.
► Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai
kecepatan mesin.
► Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga
mudah disemburkan atau dikabutkan.
3.
Campuran Bahan Bakar dan Udara
Saat
langkah isap pada mesin, tekanan didalam silinder lebih rendah dari atmosfir,
maka aliran udara tercipta yang mengalir melalui karburator kedalam saluran
pemasukan kesilinder. Pada bagian dari aliran ini, ada bagian yang menyempit
yang disebut dengan Venturi. Dengan adanya venturi tersebut maka aliran menjadi
lebih deras dan menciptakan Kevacuman pada bagian venturi tersebut.
Pada titik tersebut dipasang saluran dimana bahan bakar disemprotkan. Bahan
bakar masuk, terpancar membentuk partikel–partikel kecil dan disemburkan. Pada
dasarnya karburator digunakan untuk membedakan langkah ini dalam beberapa
tingkatan dalam mekanisme yang komplek. Partikel bahan bakar yang terbentuk
pada proses ini mengalir melalui pipa pemasukan (intake pipe) dan sebelum
sampai ke silinder telah berubah menjadi uap dan secara sempurna membentuk
campuran bahan bakar dan udara. Biasanya, saat proses peralihan dari cairan
bahan bakar menjadi partikel ( disemburkan ) katup gas terbuka secara penuh dan
putaran mesin pada putaran tinggi, dengan aliran udara mencapai kecepatan
maksimum, maka pada saat ini merupakan titik optimum kerja proses penyemburan.
Ketika katup gas tertutup berarti kecepatan mesin
perlahan, aliran angin juga turun maka tidak seluruh bahan bakar berubah
menjadi partikel dan partikel-partikel bahan bakar yang besar tertinggal, tidak
tersemburkan, dengan demikian pada putaran rendah konsentrasi perbandingan
udara dan bahan bakar menjadi jenuh.
4.
Menentukan Jumlah Campuran Udara dan Bahan Bakar
Diantara periode waktu tertentu, beberapa kali pembakaran terjadi saat mesin
berputar pada kecepatan rendah adalah sedikit dan bila putaran mesin tinggi
maka akan banyak.
Bila ditentukan sejumlah campuran udara dan bahan bakar dibutuhkan untuk
terjadinya pembakaran suatu saat, ternyata bahwa pembakaran terjadi banyak
sekali, berindikasi bahwa volume campuran udara dan bahan bakar juga tinggi.
Konsekuensinya, dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah campuran bahan bakar
yang disalurkan oleh karburator ke mesin, kecepatan mesin akan naik dan turun
dan kemampuan akan naik atau turun. Dalam kenyataannya, bila tuas gas diputar
dan kabel ditarik sejauh gerakan kabel tersebut.
Kebanyakan udara pada karburator memungkinkan lebih
banyak campuran bahan bakar dan udara mengalir masuk dan meningkatkan cepat
putaran mesin. Sebaiknya dengan menutup tuas gas, tertutup juga katup gas dan
menurunkan laju putaran mesin.
5. Perbandingan Campuran Udara dan Bensin
Campuran bahan bakar dan udara yang dimasukan dari karburator ke silinder
dimampatkan dan dinyalakan oleh busi sehingga terbakar. Campuran bahan bakar
dan udara yang dapat terbakar bagaimanapun juga terbatas pada jangkauan
tertentu, bila batasan dilampaui campuran tersebut tidak akan terbakar.
Dengan kata lain bila terlalu banyak udara dalam
campuran atau tidak cukup udara, campuran tidak akan terbakar. Dalam banyak
masalah proporsi antara udara terhadap bahan bakar yang dinyatakan dalam
perbandingan berat.
Suatu perbandingan campuran udara dan bahan bakar 15 : 1 berarti bahwa 1 gram
bahan bakar dicampur dengan 15 gram udara.
a) Perbandingan campuran secara teori
Saat bahan bakar dibakar seluruhnya, ia berubah menjadi gas karbon dioksid dan
air. Bila campuran bahan bakar dan udara pada kondisi itu dihitung dalam visi
teori terdapat 1 gram bahan bakar untuk 15 gram dan proporsi ini 15 : 1 ini
disebut perbandingan teori campuran.
b) Batasan dimana pembakaran terjadi
c) Perbandingan campuran saat pengendapan
►Saat mesin di start ( dingin ) 2-3 : 1 (choke dipergunakan)
►Hangat 7 – 8 : 1
►Pada putaran stasioner ( idling ) 8 – 12 : 1
►Berjalan normal dengan beban ringan 15 – 17 : 1
►Beban berat 11 – 13 :1
►Saat percepatan ( tarikan ) : berfariasi tergantung dari cara percepatan, tapi
pasti tambah jenuh.
6.
Jenis-jenis Karburator
Pada
dasarnya karburator dibedakan oleh arah jalannya udara yang dimasukkan, sistem
katup gas, jumlah tabung (pipa saluran udara) dan cara berfungsinya. Biasanya
karburator dengan mudah dapat dibedakan sesuai dengan jenisnya. Sebab setiap
pembuatan mempergunakan konstruksi yang jelas dan cara kerja, tapi karburator
yang dipergunakan saat ini dikatakan mempunyai ketangguhan yang sama, sehingga
sulit dibedakan.
a) Pengelompokan berdasarkan arah aliran
Karburator terpasang pada mesin melalui pipa saluran pemasukan (intake pipe)
dan menghasilkan campuran bahan bakar dan udara mengalirkannya ke silinder.
Karburator dapat dibedakan melalui arah aliran udara ketika berfungsi
pencampuran bahan bakar dan udara. Ada dua tipe, pertama terpasang secara
horisontal (horizontal draft) dan tipe lainya adalah terpasang secara menurun
(down draft).Biasanya
tipe horisontal dipakai pada sepeda motor. Untuk mobil dibutuhkan semburan dan
pemanfaatan grafitasi, untuk itu type down draft dipergunakan dan ini sangat
tinggi efisiensinya. Sekarang pemanfaatan type down draft pada sepeda motor
mulai populer.
b) Pengelompokan Berdasarkan Sistem Katup Gas
Karburator dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi volume campuran bahan
bakar dan udara yang dialirkan ke silinder. Katup yang mengatur volume campuran
tersebut disebut katup gas (throttle valve). Katup gas dibedakan menjadi dua,
pertama adalah katup tipe piston (piston type) dengan posisi tegak lurus, yang
lain tipe kupu-kupu (butterfly throttle valve) yang berbentuk piringan yang
bergerak membuka dan menutup sebagai penyesuaian banyaknya campuran bahan bakar
dan udara.
Piston valve karburator secara langsung berfungsi
merubah diameter ventury. Suzuki mempergunakan VM karburator yang dilengkapi
dengan throttle valve. Tipe kupu-kupu dilengkapi venturi yang terpisah dari
katup gas. Bagian venturi adalah saluran venturi tetap dengan diameter tidak
berubah, katup gas berupa ventury variabel yang otomatis berubah karena
pengaruh dari kondisi volume pada saluran pemasukan. Karburator tipe Bs
dipergunakan Suzuki adalah karburator dengan katup gas batterfly dilengkapi
variabel venturi.
c) Pengelompokan berdasarkan jumlah saluran
Ada dua macam karburator, yang pertama dengan tabung tunggal pada tubuh (body)
karburator tersebut tabung tunggal (single barrel) atau karburator satu tingkat
(single stage) dan yang lainnya dengan dua tabung bekerja berbarengan disebut
karburator dua tabung satu tingkat
7. Konstruksi Karburator
Seperti penjelasan sebelumnya, ada beberapa macam karburator, salah satunya
dipakai sesuai kegunaan dan baik untuk kandisi musim.
Di Suzuki, karburator tipe VM dengan katup piston terutama dipakai pada mesin 2
(dua) langkah. Sedangkan karburator tipe BS dengan katup tipe butterfly
digunakan pada mesin 4 (empat) langkah.
Pada tipe VM, saluran bahan bakar dan udara berubah tergantung sejauh mana
katup gas terbuka, menghasilkan volume yang sesuai campuran bahan bakar dan
udara dengan kerja kendaraan. VM karburator menggunakan katup piston dengan
rancangan posisi yang tegak lurus sesuai dengan pergerakannya. Dengan derasnya
aliran campuran bahan bakar dan udara tergantung dari sudut yang diciptakan
oleh terbukanya katup gas
Gambar Konstruksi Karburator Tipe VM
8. Sistem Choke
Normalnya bahan bakar disemburkan oleh karburator, pengabutan pada saluran
pemasukan, silinder ke bagian lain hingga terbakar, saat mesin masih dingin,
dengan demikian pengabutan terjadi sangat sedikit, konsekuensinya bila
menghidupkan mesin pada kondisi mesin dingin, jumlah bahan bakar yang lebih
banyak dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan tersebut, karena kesulitan
pengabutan dilengkapi sistem choke untuk mengatasi situasi tersebut.
Sistem choke dilengkapi oleh sebuah starter jet, starter pipe, starter pluger
(katup choke) dan komponen lain yang menunjang fungsi. Ketika katup gas
tertutup, starter plunger terbuka sepenuhnya dan saat mesin dihidupkan melalui
elektrik atau starter kaki, kondisi vakum pada saluran pemasukan berpengaruh
pada bagian fuel injection port. Jumlah bahan bakar diatur oleh starter jet dan
mengalir melalui starter pipe dimana terdapat air blood hole (lubang udara) dan
udara awal bercampur dengan bahan bakar mengalir melalui lubang udara tersebut
menghasilkan campuran yang jenuh masuk ke ruang plunger (katup choke).
Selanjutnya udara kedua bercampur dengan bahan bakar yang berasal dari starter
jet, membentuk campuran yang lebih optimum untuk menyalakan mesin, mengalir
melalui fuel injection port ke mesin dalam bentuk uap / kabut.
Dengan sistem choke percampuran bahan bakar dan udara diatur oleh jet, campuran
yang konstan dapat diperoleh dan penyalakan mesin dapat dilakukan dengan mudah.
Dengan catatan saat choke dioperasikan katup gas tidak berfungsi.
Gambar Saat Sistem Chuke Bekerja
Choke biasa berfungsi setelah tuas digerakan untuk
menarik dan membuka starter plunger (katup choke) tapi ada satu sistem mekanis
yang berfungsi secara otomatis, choke otomatis dapat dipakai dibeberapa bentuk
kegunaan.
Disini kita akan melihat PTC tipe pemanas yang dipakai oleh SUZUKI.
PTC (Positive Temperature Cocflicient) adalah mekanisme choke tipe pemanas
aliran listrik yang dihasilkan oleh putaran magnit dialirkan ke bagian pemanas
pada PTC yang terbuat dari keramik. Panas yang terjadi membuat thermowox
mengembang dan mengaktifkan starter plunger. Akibatnya terjadi suatu aliran
penyemburan yang bervariasi.
Gambar Sistem Chuke Positive Temperature Cocflicient
- Ketika mesin dingin thermowax mengkerut sebagai
respon dari naik/turunnya temperatur, maka pegas berfungsi untuk membuka katup
choke (strater plunger).
- Mesin hidup, magnit berfungsi sebagai pembangkit
listrik, PTC berfungsi, katup choke terdorong kebawah. Proses ini digunakan untuk
mengatur berapa derajat besarnya yang mengakibatkan saluran choke terbuka. PTC
terus menghasilkan panas, thermowax mengembang sepenuhnya starter plunger
tertekan kebawah, saluran choke tertutup sepenuhnya.
9.
Kerja Karburator Putaran Langsam
Dari putaran langsam kekecepatan rendah, katup gas terbuka sedikit maka celah
antara jet needle (jarum) dan needle jet (saluran) kecil. Juga karena putaran
rendah, vacum yang terjadi sangat lemah/terbatas sehingga tidak terjadi aliran
pada celah tersebut. Pada saat ini aliran bahan bakar dilakukan oleh pilot
sistem.
Ada dua macam pilot sistem, menggunakan satu atau dua lubang, penggunaan satu
atau dua lainnya tergantung pada karakter mesin.
Yang membedakan antara keduanya adalah satu atau dua saluran masuk (injection
port) . Pilot out let dengan satu saluran injection terletak dimanan saluran
bypass berada sebagai lubang / saluran kedua ( two-hole-type ). Sebagian besar
yang menggunakan tipe single hole adalah karburator yang berdiameter terkecil.
a) Tipe Lubang Tunggal
Dari mesin hidup sampai kendaraan jalan perlahan, bahan bakar ditakar oleh
pilot jet dan diatur oleh pilot air srew dan dicampur dengan udara,
menghasilkan campuiran yang jenuh disemburkan melalui pilot dengan out let.
Kemudian dicampur dengan sedikit udara dari saluran utama, maka akan
menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang optimum sesuai kondisi kerja
mesin , kemudian dialirkan kesilinder. Jenuh atau kurusnya campuran yang
dialirkan ke mesin tergantung dan banyaknya putaran pada pilot air screw pada
karburator.
Gambar Karburator Pilot Sistem Tipe Lubang Tunggal
b) Tipe dua lubang
Saluran pilot out let terletak lebih kearah mesin dari pada katup gas bypass
terletak pilot out let Hampir ditengah antara dan needle jet seperti terlihat pada
gambar (1) saat mesin berputar stasioner katup gas terbuka sangat sedikit,
udara yang diatur yang diatur 0leh pilot air srew bercampur dengan bahan bakar
yang diatur oleh pilot jet. Pada bagian bypass udara dan bahan bakar dicampur
untuk menguruskan campuran. Pada saat yang sama campuran juga terjadi dan
dialirkan melalui pilot outet let. Pada gambar (2) katup katup gas terbuka
lebar, campuran yang dialirkan hanya melalui pilot out let menjadi kurang
memadai, dan tambahan kebutuhan bahan bakar dapat dialirkan.
Gambar Karburator Pilot Sistem Tipe Dua Lubang
10.Kerja Karburator Putaran Cepat
Sistem utama mengalirkan bahan bakar pada kecepatan menengah sampai tinggi.
Saat katup gas tebuka lebih lebar, aliran udara melalui venturi makin cepat dan
bahan bakar terhisap melalui jet needle. Tipe VM karburator dilengkapi dengan
pilot system dan main system yang berdiri sendiri-sendiri. Main system ada dua
cara : pertama bleed type dan yang lain premary type.
a) Bleed Type
Sebuah saluran udara ditempatkan ditengah diantara needle jet dan udara
dialirkan melalui air jet bleed hole, memenuhi kebutuhan saat kecepatan
menengah sampai tinggi.
Gambar Bleed Type
b) Primary Type
Tidak terdapat lubang saluran udara pada needle jet. Udara dari primary air
diatur oleh celah yang terbentuk antara jet needle dan needle jet premary choke
dirancang untuk menghindarkan keluarnya bahan bakar keluar saat terjadi
semburan pada mesin.
Gambar Primary Type
11. Sistem Percepatan
Pada waktu mesin mengalami percepatan (mesin di gas dengan tiba-tiba), throttle
valve (untuk karburator tipe venturi tetap maupun tipe CV) atau throttle piston
atau skep (untuk karburator tipe variable venturi) akan membuka secar tiba-tiba
pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Akan tetapi karena bahan bakar
lebih berat dibanding udar, maka bahan bakar akan datang terlambat masuk ke
intake manifold. Akibatnya campuran tiba-tiba menjadi kurus sedangkan mesin
berputar dengan tambahan beban untuk keperluan percepatan tersebut. Untuk
mendapatkan campuran yang gemuk, maka pada waktu percepatan, karburator
dilengkapi dengan “pompa percepatan”. Salah satu bentuk mekanisme sistem
percepatan pada karburator sepeda motor adalah seperti terlihat pada gambar di
bawah. Mekanis pompa ini dihubungkan dengan pedal gas (throttle) sehingga jika
throttel dibuka dengan tiba-tiba maka plunyer pompa menekan bahan bakar yang
dibawahnya. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang keluar melalui pengabut
utama (main jet) akan lebih banyak. Untuk lebih jelasnya cara kerjanya adalah
sebagai berikut: Pada saat handle gas di putar dengan tiba-tiba, throttle lever
(tuas gas) akan berputar ke arah kiri (lihat tanda panah). Pergerakan throttle
lever tadi akan mendorong pump rod (batang pendorong) ke arah bawah. Karena
ujung pump rod dihubungkan ke pump lever (tuas pompa), maka pump lever akan
mengungkit diapragma ke atas melawan tekanan pegas (spring). Akibatnya ruang
pompa (pump chamber) di atas diapragma menyempit dan medorong atau menekan
sejumlah bahan bakar mengalir melalui check valve ke lubang pengeluaran bahan
bakar (discharge hole). Selanjutnya bahan bakar tersebut akan bercampur dengan
udara pada venturi.
Setelah melakukan penekanan tersebut, pump lever akan kembali ke posisi semula
dengan adanya dorongan pegas di atas diapragma. Pergerakan diapragma ke bawah
membuat pump chamber membesar lagi. Karena desain/rancangan valve (katup) yang
ada di pum chamber dibuat berlawanan arah antara katup masuk dan katup keluar,
maka pada saat diapragma ke bawah katup masuk terbuka sedangkan katup keluar
menutup. Dengan membukanya katup masuk tersebut, membuat bahan bakar kembali
masuk ke pump chamber dan sistem percepatan siap untuk dipakai kembali.
Demikian beberapa sistem dengan car kerja yang umumnya dipakai pada karburator.
Jika semua sistem tersebut digabungkan pada sebuah karburator maka jadilah ia
sebuah karburator yang kelihatannya sangat kompleks.
Gambar Konstruksi Sistem Percepatan
12.Yang Terjadi Sesuai Posisi Katup Gas
a) Lebar terbukanya katup gas (⅛ – ¼)
Bahan bakar ditakar oleh main jet dan disalurkan ke dalam melalui celah antara
needle jet dan jet needle yang dibentuk bulat.
Jarum berbentuk meruncing menjadi lebih kurus dibagian ujungnya melekat pada
katup gas, dengan demikian ia naik dan turun sesuai gerakan katup gas, begitu
juga celah yang terjadi yang berfungsi sebagai saluran bahan bakar. Suatu
potongan (cutaway) pada katup gas mengarah pada air cleaner, mengatur kondisi
vakum yang berpengaruh pada needle jet dan mengontrol derasnya bahan bakar yang
ditarik untuk dikabutkan saat katup gas terbuka pada lebar (⅛ – ¼) jumlah bahan
bakar sangat tergantung pada besarnya potongan (derajat) katup gas, celah
antara jet needle dan needle jet dan factor kombinasi keseluruhannya.
.
Gambar Katup Gas Terbuka ⅛ – ¼
b) Terbukanya katup gas ( ¼ – ¾ )
Pada posisi katup gas seperti ini, efektifitas cutaway sangat sedikit aliran
bahan bakar tergantung dari ukuran main jet dan celah yang terjadi antara jet
needle dan needle jet.
c) Terbukanya katup gas ¾ – terbuka penuh
Bila katup gasterbuka sejauh ini, hampir sepenuhnya terbuka, mesin membutuhkan
out put yang maksimum. Kebutuhan bahan bakar ditentukan oleh jet needle dan
needle jet tapi yang pokok adalah oleh besarnya main jet.
Posisi katup gas dan sistem yang aktif
13.Mekanisme pelampung
Kerja pelampung adalah mempertahankan tinggi bahan bakar pada ruang pelampung
ketika mesin berjalan, melalui pergerakan katup jarum, pelampung dan fungsi
bagian lainnya. Ruang pelampung pada karburator tipe VM terletak tepat dibawah
ruang percampuran, dan mengusahakan gangguan sekecil mungkin pada kemampuan
kerja mesin saat kendaraan miring atau saat ekselerasi.
Ketika sejumlah bahan bakar mengalir dan masuk ruang pelampung membuat
pelampung ngambang, mengakibatkan jarum katup pelampung (needle valve) melekat
rapat pada posisinya (valve seat) dan menghentikan aliran bahan bakar. Saat
mesin berjalan dan bahan bakar terpakai mengakibatkan terjadinya celah antara
ujung katup jarum dengan dudukannya (valve seat) maka bahan bakar dapat
mengalir lagi melalui celah tersebut.
Gambar Bekerjanya Pelampung Karburator
Bila bahan bakar telah mencapai batas tertentu maka
proses ini (pelampung naik, jarum terdorong keatas, bahan bakar berhenti dan
seterusnya) terjadi selama kendaraan berjalan.
Untuk mempertahankan tinggi permukaan bahan bakar, maka didalam karburator
terdapat sistem pelampung yang seperti telihat pada gambar dibawah ini.
Ada dua macam tipe pelampung :
Pertama rangkaian dari dua pelampung, kedua pelampung yang berdiri
sendiri-sendiri / terpisah dari pegangannya. Yang lain terdiri dari pelampung
tunggal yang mana pelampungnya terpisah.
Ruang pelampung dihubungkan dengan udara luar,
sehingga bahan bakar dapat terus mengalir sesuai kebutuhan saat kendaraan
berjalan, katup jarum dilengkapi dengan jarum didalamnya untuk mempertahankan
tinggi permukaan bensin agar tetap stabil.
BAB III
Sistem bahan
bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa komponen antara lain
yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin dan karburator. Pada
tangki bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi bensin, untuk tipe ini pada
karburator dilengkapi kran bensin . Apabila keran bensin dibuka maka secara
alamiah bensin akan mengalir menuju ke karburator. Agar bensin yang masuk ke
karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu disaring oleh saringan bensin.
3. Daryanto
(2010). Teknik Servis Mobil. Rineka
Cipta: Jakarta